Wabup Tinjau Lokasi Lahan Sengketa, Perusahaan Segera Dipanggil

Spread the love

Bintangsatu.com,-Tulang Bawang, Sengketa lahan antara warga dan perusahaan masih terus berlangsung, Ditulang Bawang sudah menjadi sebuah tradisi, sehingga tak aneh jika warga dan perusahaan saling perseteruan.

Seperti yang terjadi di kecamatan Gedung Aji Baru, Tepatnya di desa Sido Mekar, Sudah puluhan tahun tidak ada penyelesaian, Antara warga dengan perusahaan PT. Sumber Indah Perkasa (SIP), Lahan seluas seratus hektar yang di klaim milik warga ini telah di kuasai oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Beberapa proses dalam sengketa ininsudah dilakukan, mulai mediasi hingga menurunkan petigas dibidangnya. Belum lama ini masyarakat telah menurunkan dari Dinas Badan Lingkungan Hidup, Karena adanya dugaan penyalahgunaan pembuatan atau pembangunan tanggul yang mengakibatkan area perkebunan dan pemikukiman warga terendam banjir.

Kendati sudah turun namun hingga saat ini tidak juga ada hasilnya, dari BLHD belum ada kabar, Kini turun lagi kelokasi sengketa lahan antara warga dan perusahaan, Hendriwansyah, Sesosok Wakil Bupati Tulang Bawang. Turut turun ke lokasi sengketa pada minggu sore (13/2).

Wakil Bupati ini akan manggil pihak perusahaan terkait sengketa tersebut. “Setelah saya melihat lokasi serta peta yang ada dan dokumen sertifikat yang di miliki oleh warga, saya akan memanggil pihak perusahaan untuk hadir ke kantor dan menanyakan terkait sengketa lahan ini, serta masyarakat saya harap untuk bersabar dulu selama saya tindak lanjuti”. Tegas Bung Hen sapaan akrab Wakil Bupati ini.

Kepala Kampung Sido Mekar, Krisbandi mengatakan bahwa sengketa lahan ininterjadi sejak puluhan tahun lalu dan belum ada titik.temu penyelesaian.
“Kami nersama warga mengklaim ini berdasarkan sertifikat hak milik, dan sesuau peta kampung yang ada, dan selama ini pihak perushaan enggan serta selalu menghindar jika kami ajak bertemu dengan tatap muka”. Ucap krisbandi

Sementara Nano (59) warga selaku pemilik lahan,Tidak dapat lagi melakukan aktifitas berkebun diladang, lantaran area perkebunana miliknya terendam banjir sejak 3 tahun lalu,.Hingga saat ini ia menganggur, Nano berharap agar sengketa ini lekas usai dan lahan dikembalikan kepada maayarakat. (Tqm)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *