Bintangsatu.com,-Allah tunjukan mukjizat Nya pada manusia yang sadar diri saat merasakan peristiwa yang dimunculkan dalam menyambut kelima jenazah korban pembantaian anak kandung dan cucunya.
Saat hari kali pertama,korban pembunuhan olah anak kandung proses evakuasi keluarga Zainudin dari dalam septic tank dan area perkebunan singkong, Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan tanda kebesarannya ke pada para korban.
Tepat pada tanggal 6 oktober 2022, tim Forensik Polda Lampung Bersama Tim Identifikasi Polres Way Kanan, mendatangi rumah korban untuk melakukan evakuasi para korban yang dikubur dalam septic tank oleh pelaku Erwin yang merupakan anak kandung Zainudin.
Pra evakuasi 20 menit sebelum proses pengangkatan dilakukan, hujan gerimis mengguyur desa Marga Jaya kecamatan Negara Bathin, hujan gerimis tersebut mengiringi proses evakuasi selama 1 jam.
Setelah evakuasi usai, kemudian para korban yang kondisinya sudah tinggal tulang ini dibawa ke Rs Bhayangkara guna dilakukan otofsi, saat itu juga gerimis berhenti.
Hal serupa kembali terjadi, gerimis mengiringi kedatangan para korban dari Rs Bhayangkara, Allah kembali tunjukan keajaibannya, saat mobil ambulan yang membawa para korban tiba di rumah duka, hujan gerimis mengiringi para korban turun dari mobil untuk dibawa masuk kedalam rumah.
Tidak berhenti di situ Allah subhannallahu wata ala menunjukan kecintaannya kepada umat Nya, peristiwa gerimis yang kemudian menjadi hujan lebat kembali di wujudkan Allah.
Saat jenazah kelima korban, Zainudin, Siti Romlah, Wawan, Zahra dan Juanda hendak di bawa ketempat peristirahatan terakhir, kembali gerimis mengiringi mereka.
Saat korban di masukan kedalam mobil ambulan, mendung sudah nampak hendak menangis, setelah pintu mobil ambulan di tutup dan hendak berangkat kepemakaman kembali gerimis mulai turun dan mengiringi keberangkatan jenazah yang baru keluar halaman rumah.
Posisi masih dalam pertengahan perjalanan, hujan lebat terjadi sehingga para peta’ziah atau pelayat yang menghantarkan kepemakaman menepi kerumah warga untuk berteduh.
Sekira seratus meter sebelum lokasi pemakaman hujan lebat menjadi reda dan hilang begitu saja, peristiwa ini dibenarkan oleh tokoh agama di kampung Marga Jaya Ustad Nursamsi.
“Allah sayang kepada almarhum dan almarhumah mas,beliau semua orang baik dan insya allah masuk surga. Sejak proses pengangkatan dari sumur sampai pemakaman ini selalu diiringi gerimis dan hujan, semoga ini pertanda Allah sayang kepada para korban dan masuk surga Aamiin”. Tutup Sang ustad pada jurnalis Bintangstu.com (Tim Red)