Kepala Dinas PUPR Tertunduk Lesu, Ditangkap Kajari Kota Metro

Spread the love

Bintangsatu.com,-Metro – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Metro akhirnya menahan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Metro, Eka Irianta.

Dengan mengenakan pakaian tahanan berwarna merah, Eka Irianta terlihat tertunduk lesu saat keluar dari ruang pemeriksaan Kejari Kota Metro, Jumat (19/5/2022)

Dia ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) pada peningkatan operasi, pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro T.A. 2020, semasa Ia menjabat sebagai kepala Dinas.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Metro, Virginia Hariztavianne didampingi Kasi Intel Kejari, Debi Resta Yudha, saat jumpa Pers mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan 25 orang saksi, penyidik menemukan bukti perbuatan melanggar hukum yang dilakukan terdakwa.

“Penahanan EL, berdasarkan surat penetapan tersangka nomor B-01/L.8.12/Fd.1/05/2022 tanggal 19 Mei tahun 2022,”katanya.

Kemudian lanjut, Virginia, Tim penyidik telah menemukan dua alat bukti. Sehingga inisial EL ditetapkan tersangka dan berdasarkan Surat penahanan nomor Print-01/L.8.12/Fd-1/05/2022.

“Kami memandang perlu untuk melakukan penahanan terhadap tersangka. Karena khawatir melarikan diri, menghilangkan barang bukti, juga untuk memudahkan persidangan,”ujarnya.

Tersangka akan dilakukan penahanan di Lapas Kelas IIA Metro selama 20 hari ke depan, terhitung mulai hari ini, Jumat, 19 Mei hingga 11 Juni 2022.

Dia menambahkan, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain dalam kasus tersebut. Dilihat juga dari penyidikan dan apabila sudah dilakukan tahap penuntutan dari hasil persidangan.

Kejaksaan menjerat tersangka, Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi yang ancamannya maksimal 20 tahun penjara.

“Dari hasil perhitungan oleh BPKP Lampung, kerugian negara dari korupsi ini sebesar Rp 500 juta,”tandasnya.

Sementara Kabag Hukum Pemkot Metro, Ika Pusparini Anindita Jayasinga saat diwawancarai awak media di halaman kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Metro. Mengatakan bahwa pihak Pemkot godak aoan dan tidak bisa mendampingi yang bersangkutan.

“Kami dari kepala.bagian hukum Kota Metro tidak dapat mendampingi beliau lantaran kasusnya terkait korupsi,jika minta pendamping maka boleh mencari dari luar atau umum”. Jelasnya
(Wahyu)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *