600 Balita Di Kota Metro Mengidap Stunting

Spread the love

Bintangsatu.com,-METRO. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik pada anak. Bertubuh pendek merupakan salah satu indikasi dari anak dengan kondisi stunting.

Selain ditandai dengan bertubuh pendek, stunting juga ditandai dengan terganggunya perkembangan pada otak anak. Sehingga anak tumbuh kembang dalam kondisi yang tidak normal atau mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan mental.

Di Kota Metro sebanyak 600 balita tercatat mengidap penyakit stunting. Karenanya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro menghimbau masyarakat untuk memeriksakan kesehatan balitanya secara berkala ke posyandu setempat.

Demikian diungkapkan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Erla Andrianti saat dikonfirmasi, Senin (10/10/2022).

Ia mengatakan meski angka stunting Metro sebanyak 600 orang. Namun, Kota Metro termasuk tiga terendah di Lampung.

“Stunting itu penanganannya terpadu melibatkan beberapa OPD. Kita dari dinkes kita fokuskan kepada upaya spesifik,” ungkapnya.

“Jadi untuk bayi dan balitanya, harus melakakukan penimbangan berkala serta pemberian gizi,” lanjut Erla.

Dijelaskannya, Dinkes Metro telah melakukan edukasi kepada orang tua, ibu hamil serta menyusui.

“Itu dimaksudkan agar masyarakat tahu mana yang harus terus dijaga dan dikonsumsi oleh bayi, ibu menyusui, dan bayi dalam kandungan dan juga ibu yang sedang hamil. Itu juga bisa disebabkan dari saat berada di dalam kandungan. Jadi bisa dari saat ibunya hamil harus sehat, rajin konsumsi vitamin dan juga rajin ke posyandu agar segera terdeteksi dan dapat segera ditangani,” ujarnya.

Menurutnya, upaya pencegahan tersebut masih terus dilakukan dengan melakukan edukasi dari pra-nikah hingga ibu melahirkan.

“Dari hamil sudah di edukasi agar calon bayinya dapat lahir dengan sehat,” bebernya.

Tak hanya Dinkes, lanjut dia, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya juga memliki peran pencegahan terhadap stunting.

“Untuk OPD lain juga terlibat dalam kesehatan lingkungannya, airnya dan lain sebagainya. Jadi penyebab stunting itu tidak hanya bayi dan balitanya, tetapi lingkungan juga mempengaruhi,” pungkas Erla.

Sebelumnya, Wakil Walikota, Metro Qomaru Zaman mengatakan, Pemkot Metro terus mengupayakan penguatan untuk penurunan angka stunting yang dianggap perlu dilakukan secepatnya.

Pasalnya, Metro harus menjadi barometer Provinsi Lampung untuk masalah penurunan stunting.

“Stunting itu sebuah keharusan sejarah yang harus dikedepankan. Bahwa Metro ini 5-15 tahun ke depan harus muncul kader-kader hebat di Metro ini untuk mem- backup kepemimpinan masa depan. Bukan hari ini, tapi 15-20 tahun yang akan datang harus ada orang-orang hebat di Metro ini yang bisa berkarya,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam penurunan angka stunting pemkot telah melakukan penguatan di tingkat kelurahan. Yakni dengan menurunkan 390 tim pendamping keluarga.

“Mereka ini berhari-hari turun ke masyarakat. Saya pantau lewat WA saya. Stunting ini bukan urusan bagaimana menaikkan fisik orang tetapi bicara gizi, lingkungan hidup dan masalah-masalah pola makan dan sebagainya,” papar dia.

“Saya yakin dan percaya kader-kader hebat di Metro dapat membawa kepemimpinan 20 tahun yang akan datang,” tutupnya. (Dicky).


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *