Bintangsatu.com,-Tulang Bawang. Bagaikan pungguk merindukan bulan, kalimat ini pantas di sematkan pada petani singkong, lantaran setiap panen selalu keluhkan penghasilan.
Harga singkong saat ini bagaikan penumpang angkot, naik dan turun sehingga tidak ada kestabilan harga, janji Gubernur Lampung untuk menekan harga singkong lebih tinggi namun belum dapat diwujudkan.
Saat ini perkilo gram singkong 1200 rupiah, sebelumnya mencapai 2000, ketika petani mulai tanam harga pupuk naik, saat panen tiba harga singkong turun drastis hingga ratusan rupiah.
Hal ini dirasakan oleh Suranto (35) petani singkong asal desa Sukajaya kecamatan Gunung Agung kabupaten Tulang Bawang Barat, kendati ia jual kelapak singkong, namun hargapun tetap sama.
“Harga sama saja bang, tubaba sama tuba tidak ada bedanya, murah semua ini, kalau nanti mau tanam banyak orang datang tawarin pupuk, tapi mahalnya minta ampun, apalagi saat ini pupuk bersubsidi sudah tidak kami terima lagi, hancur lama-lama petani bang”. Ujarnya
Sementara kasir lapak yang berada di desa Purwa Jaya kecamatan Banjar Margo kabupaten Tulang Bawang Devi Limbong (23), ia mengatakan harga singkong saat ini mengalami penurunan, sedangkan harga sendiri sesuai harga dari perusahaan.
“Kalau harga memang lagi turun bang, kami juga sesuai dengan harga yang diberikan oleh perusahaan, kami sebagai pelapak maunya naik harganya, sehingga petani juga bisa merasakan harga yang stabil dan tidak naik maupun turun”. Jelas Devi
Petani singkong dilampung berharap adanya perhatian pemerintah, dan pupuk subsidi dapat dikeluarkan kembali, Kendati harga singkong turun. (Ibram)